Kompleks perumahan De Residence Pangandaran terletak di tepian laut Pangandaran yang indah di pantai Barat Daya Pulau Jawa, Indonesia. Pangandaran termasuk populer di kalangan wisatawan Indonesia. Tempat wisata ini menarik dengan pantainya yang luas dan indah—kondisi ideal untuk berselancar dan pemandangan yang menawan dengan hutan dan sawahnya.
Arsitek proyek ini adalah Erik Petrus, seorang arsitek Ceko yang dikenal karena bangunan ikoniknya yang tidak hanya membawa keanggunan arsitektur, tetapi juga suasana emosional yang kuat. Desainnya merupakan perpaduan antara inovasi dan pendekatan sensitif terhadap ruang, sehingga menciptakan bangunan yang unik dan mengesankan. Karyanya di Indonesia menyoroti kemampuannya untuk menghubungkan arsitektur modern dengan budaya lokal dan sifat eksotisnya. Proyek -proyeknya tidak hanya membawa estetika visual ke lingkungan Indonesia, tetapi juga suasana yang menarik dan meninggalkan kesan abadi.
Kompleks hunian ini terdiri dari 24 rumah keluarga dengan tata letak baris. Setiap rumah dihubungkan dengan jalan pribadi internal dan dilengkapi dengan kolam renang kecil untuk bersantai. Penduduk dari kompleks perumahan ini tidak hanya menikmati kehidupan mewah dengan fasilitas modern, tetapi juga menikmati keuntungan karena tidak jauh dari pantai indah yang menawarkan tempat yang sempurna untuk relaksasi dan bermain air.
Fasilitas yang ada di kompleks ini termasuk area resepsi dengan kotak keamanan dan bar dengan teras luar di mana penghuni dapat berbagi momen sosial. Perumahan ini menciptakan kombinasi yang ideal antara privasi, kenyamanan, dan kedekatan dengan salah satu lingkungan tepi laut paling indah di Indonesia.
Desain rumah mencerminkan konteks tempat itu. Konsep rumah keluarga individu diilhami oleh rumah khas Jawa yang dikenak dengan rumah joglo. Rumah yang memiliki atap terangkat di atasnya, di mana udara panas dari seluruh rumah menumpuk, yang kemudian bersirkulasi—keluar-masuk udara.
Prinsip ini digunakan dalam desain dengan cara modern. Semua rumah dilengkapi dengan skylight di bagian atas atap—yang membawa cahaya ke bagian tengah rumah. Skylight juga memungkinkan ventilasi silang rumah, terlepas dari orientasi ke mata angin, yang sangat penting bagi iklim tropis Indonesia.
Di dalam rumah ada ruang tinggi yang luar biasa yang mengalir melalui seluruh rumah dari lantai dasar ke atap. Ruang ini telah menjadi ruang pusat rumah. Di mana ada jembatan di lantai pertama yang menghubungkan kamar tidur di kedua ujung rumah. Dari jembatan ini, tangga mengarah ke lantai dasar, di mana ada ruang tamu dengan dapur dan ruang makan dengan akses ke teras terbuka.
Hunian ini dibangun dengan menggunakan material lokal. Struktur pendukung terdiri dari kerangka beton bertulang yang diisi dengan batu bata batako, yang dibuat di lokasi dari bahan vulkanik dari gunung berapi di dekatnya. Rumah ini juga menggunakna batu lokal dan kayu jati.
Foto-foto lainnya dapat dilihat di galeri bawah ini
Project name: De Residence Pangandaran
Architect: Erik Petrus
Place: Pangandaran, Indonesia
Realization: 2018–2023
Investor: PT. Mabano Properti Grup
Usable area: 1 920 m2
Built up area: 1 300 m2
Area: 3 260 m2
Photographer: Mario Wibowo
About Erik Petrus Architects
Architect, urban planner, architecture theorist
Since 2017, he has been running his own architectural practice - Erik Petrus Architects. For many years he worked with the world-famous architect Eva Jiricna. In addition to the Czech Republic, he designs buildings in Indonesia. Erik Petrus designs buildings of various scales from small structures to large ensembles; from interiors, residential projects, through commercial, cultural, civic to religious buildings. In addition to designing, he is also engaged in theoretical and research activities. On a theoretical level, Erik Petrus investigates the spatial aspects of the impact of architectural space on people and the transformation of spaces in the course of history across different cultures. In his research, he focuses on the typology of residential buildings and sustainable development, mainly the typology of townhouses, as a certain way of urban living. Architect Erik Petrus lectures on his projects, theories and research at universities, conferences and debates around the world.
Erik Petrus is known for his strong author's signature, in which he combines traditional morphology with contemporary architectural trends. His work in Indonesia highlights the ability to connect contemporary architecture with local culture and exotic climate. His projects bring not only visual aesthetics to the Indonesian environment, but also an atmosphere that appeals and leaves a lasting impression and evokes strong emotions.