Casa Corten: Harmoni Baja dan Beton

Dibangun di atas reruntuhan bekas pabrik penggergajian kayu di Celorico de Basto, Casa Corten muncul dari tanah selaras dengan kemiringan lahan, sambil mempertahankan vegetasi asli. Atap hijau memperpanjang kontur medan, sementara fasad kaca menangkap cahaya barat dan menciptakan hubungan yang mengalir antara ruang dalam dan luar.

Keberlanjutan dan kinerja lingkungan menjadi inti strategi desain seperti atap hijau ekstensif, panel fotovoltaik, dan penanaman pohon secara strategis.

Beton ekspos yang kasar dan tidak sempurna berpadu dengan kayu walnut, menghasilkan ruang-ruang yang menyeimbangkan dingin dan hangat, bayangan dan cahaya. Setiap sudut dilintasi oleh taman, dan setiap momen sepanjang hari memperlihatkan perubahan halus cahaya dan bayangan, menciptakan pengalaman sensorik yang unik.

Kolam renang infinity yang ditempatkan dalam kolam dan lanskap naturalistik.

Proyek Casa Corten lahir dari respons kontekstual dan spesifik terhadap kondisi tapak yang sudah ada. Sebuah bekas pabrik kayu yang kini menjadi reruntuhan, dengan lembaran baja teroksidasi sebagai satu-satunya jejak masa lalu industrialnya. Bentuk dan tata massa arsitektur dirancang secara cermat mengikuti topografi tapak, menggunakan volumetri terfragmentasi yang selaras dengan kontur alami lahan, sehingga meminimalkan dampak visual dan fisik intervensi terhadap medan dan lanskap sekitarnya.

Fasad kaca penuh memperkuat hubungan antara interior dan lanskap.

Dua tantangan utama perancangan adalah kemiringan alami yang curam dan orientasi matahari. Kemiringan diatasi melalui penerapan atap hijau pada kedua tingkat, sehingga volume bangunan terbaca sebagai perpanjangan dari tanah; hampir seperti elevasi yang terpahat—yang menumbuhkan rasa integrasi alami. Untuk mengatasi orientasi menghadap timur dan paparan matahari yang terbalik, bukaan utama diarahkan ke barat guna memanfaatkan perolehan panas matahari pasif. Gestur arsitektural berupa “mengangkat” rumah dari bidang tanah juga memungkinkan cahaya alami menembus lantai bawah sekaligus mempertahankan vegetasi asli yang ada. Dengan demikian, taman menjadi inti spasial dan konseptual proyek, menghubungkan kedua tingkat dan mengubah keterbatasan menjadi fitur penentu.

Gestur arsitektural berupa “mengangkat” rumah dari bidang tanah juga memungkinkan cahaya alami menembus lantai bawah sekaligus mempertahankan vegetasi asli yang ada.

Lantai atas dibuat mundur mengikuti garis topografi, memecah massa bangunan dan meningkatkan privasi dari jalur di sekitarnya. Fasad kaca penuh memperkuat hubungan antara interior dan lanskap, memastikan pencahayaan alami yang berkelanjutan serta pandangan panorama. Fasad selatan dilindungi oleh brise-soleil baja corten berlubang, yang berfungsi sebagai perangkat peneduh matahari sekaligus filter visual, memberikan privasi pada elevasi yang paling terekspos sekaligus memperkuat identitas material bangunan.

Organisasi ruang menekankan keterbukaan, cahaya, dan hubungan visual yang konstan dengan lingkungan alami.

Pemilihan material didasarkan pada komitmen terhadap sensitivitas kontekstual dan kesinambungan dengan masa lalu tapak. Baja corten melapisi selubung eksterior dan menembus ke interior pada momen-momen kunci. Terutama di area foyer masuk dan suite, di mana material ini dipadukan dengan beton ekspos bertekstur kasar, tidak beraturan, dan bernoda alami. Palet material ini membangun dialog taktil dan kromatik yang merangkul ketidaksempurnaan dan keautentikan.

Setiap sudut dilintasi oleh taman dan perubahan cahaya dan bayangan yang menciptakan pengalaman sensorik yang unik.

Di dalam, organisasi ruang menekankan keterbukaan, cahaya, dan hubungan visual yang konstan dengan lingkungan alami. Foyer masuk yang dilapisi corten dan kayu berfungsi sebagai penghubung vertikal antara area privat di lantai bawah dan area sosial di atas. Beton ekspos mendominasi lantai, dinding, dan plafon, memperkuat kesatuan ruang dan kontinuitas material. Lantai bawah menampung empat suite, sementara lantai atas menempatkan dapur, ruang makan, dan ruang keluarga di bawah struktur atap miring tinggi yang dinamis, membuka pandangan 360 derajat ke lanskap sekitar.

Atap hijau yang dapat diakses untuk relaksasi dan kontemplasi.

Seluruh furnitur built-in dirancang khusus, dan elemen dekoratif dipilih dengan cermat untuk memperkuat intensi arsitektural.

Keberlanjutan dan kinerja lingkungan menjadi inti strategi desain. Fitur seperti atap hijau ekstensif, sistem penampungan air hujan, panel fotovoltaik, vegetasi gugur untuk peneduhan pasif, penanaman pohon secara strategis, serta sistem otomasi rumah terintegrasi berkontribusi pada hunian yang sangat efisien energi dan responsif terhadap lingkungan.

Fasad selatan dilindungi oleh brise-soleil baja corten berlubang yang berfungsi sebagai perangkat peneduh matahari sekaligus filter visual dan memberikan privasi.

Area luar dirancang sebagai perpanjangan dari interior, mendorong pengalaman ruang dalam–luar yang menyatu. Area ini mencakup serangkaian patio, taman dengan spesies asli dan aromatik, atap hijau yang dapat diakses untuk relaksasi dan kontemplasi, dapur luar ruang dengan oven kayu bakar, perapian luar, jacuzzi berpemanas, serta kolam renang infinity yang ditempatkan dalam kolam dan lanskap naturalistik. Secara keseluruhan, elemen-elemen ini menciptakan lingkungan hunian yang unik, menyeimbangkan interaksi sosial dengan ketenangan serta kedekatan yang mendalam dengan alam.

See more images in the gallery below

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Project name: Casa Corten
Project location: Celorico de Basto, Portugal

Architecture Office: HPA Arquitetura e Investimentos
Main Architect: Hugo Pereira

Year of conclusion: 2025
Total area: 495,50 m²

Architectural Photographer: Ivo Tavares Studio

READ MORE

error:
id_IDIndonesian