Dirancang oleh Zaha Hadid Architects (ZHA), rencana induk Kota Khalid Bin Sultan terletak berdampingan dengan kantor pusat BEEAH yang telah diakui secara internasional di Sharjah, Uni Emirat Arab. Berlandaskan empat prinsip utama — keberlanjutan, teknologi pintar, budaya, dan manusia — desain dari ZHA melanjutkan filosofi yang tertanam dalam arsitektur gedung kantor pusat ternama tersebut, dengan mengambil inspirasi dari bentuk-bentuk alami bukit pasir gurun yang tertiup angin untuk membentuk jaringan urban multi-pusat dengan tujuh kawasan hunian yang berbeda, saling terhubung melalui jalur pejalan kaki beratap dan lanskap jalan yang dinamis.

Setiap kawasan hunian dirancang mengelilingi ruang publik pusat, yang ditempatkan secara strategis agar saling berdekatan dalam jarak lima menit berjalan kaki. Plasa-plasa publik ini menyediakan fasilitas umum dan berbagai layanan lokal yang berfungsi sebagai jangkar sosial dan kesejahteraan, guna menumbuhkan rasa kebersamaan yang kuat di antara warga.
Di pusat kawasan ini terhampar sebuah oasis linear sepanjang dua kilometer yang teduh dan melintasi kota. Lebar taman ini bervariasi, dengan batas-batasnya yang melebar di beberapa area untuk menciptakan ruang-ruang unik yang dikelilingi alam, menyediakan tempat bagi berbagai aktivitas serta membentuk identitas khas di setiap sudutnya. Alih-alih menampakkan keseluruhan bentuknya sekaligus, oasis ini dibuka secara bertahap, menghadirkan kejutan-kejutan visual yang mendorong rasa ingin tahu dan semangat untuk menjelajah. Pengalaman berlapis ini memastikan bahwa setiap perjalanan menjadi petualangan penemuan yang terus berkembang.

Lanskap alami yang membentang di jantung kota ini berfungsi ganda sebagai ruang rekreasi dan tempat berkumpul sosial. Fasilitas yang tersedia mencakup jalur lari dan sepeda yang terlindungi, taman patung dan halaman dengan kolam alami, kafe dan restoran, serta ruang-ruang kebugaran. Hunian yang menghadap langsung ke oasis ini menawarkan pemandangan panorama serta koneksi langsung dengan alam dan komunitas sekitar.
Menghindari pola perencanaan kota yang berorientasi pada kendaraan — yang terbukti meningkatkan suhu lingkungan secara signifikan — desain Kota Khalid Bin Sultan menekankan keterhubungan pejalan kaki, harmoni lingkungan, dan penciptaan rasa tempat yang kuat. Jalur pejalan kaki dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi penghuni dan pengunjung kota, dilindungi oleh naungan pepohonan lokal khas Sharjah, fasad bangunan yang ditarik ke dalam, serta deretan kolom beratap. Lanskap yang dirancang khusus untuk menurunkan suhu permukaan tanah menjadikan jalur ini nyaman digunakan sepanjang tahun.

Pendekatan yang matang dalam menciptakan ruang ramah pejalan kaki di setiap kawasan diperkuat dengan kolom beratap dan area duduk luar ruangan yang saling terhubung, mendorong interaksi antarwarga. Berbagai fasilitas — termasuk pusat anak-anak, area olahraga, dan klinik kebugaran — dapat diakses dengan mudah dalam jarak berjalan kaki dari tiap rumah, mendorong gaya hidup berkualitas tinggi. Bulevar yang dipenuhi pepohonan dan menghadap ke oasis utama dipenuhi dengan restoran dan kafe yang memiliki teras outdoor beratap, menciptakan pusat komunitas yang aktif dari pagi hingga malam hari.

Di sisi utara Kota Khalid Bin Sultan, tepat di sebelah kantor pusat BEEAH, akan dibangun distrik desain dan bisnis yang menjadi pusat urban baru bagi Sharjah. Kawasan ini akan mencakup ruang inkubator bagi sektor kreatif yang tengah berkembang pesat di UEA, serta beragam venue budaya yang mendukung desain sirkular dan kewirausahaan inovatif. Oasis pusat sepanjang dua kilometer ini akan membentang ke arah selatan dari distrik bisnis tersebut, menghubungkan kawasan perbelanjaan dan hiburan kota secara mulus.

Kota Khalid Bin Sultan dibayangkan sebagai lingkungan tempat tinggal sepanjang tahun — tempat bagi semua kalangan usia untuk hidup dan bekerja di tengah alam. Dari destinasi ikonis seperti masjid kontemporer, pusat budaya, hingga area olahraga luar ruang yang terlindungi, setiap elemen kota ini dirancang untuk mendukung kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup tertinggi. Dengan keberlanjutan sebagai fondasi dan pengalaman manusia sebagai inti, Kota Khalid Bin Sultan menetapkan standar baru bagi kehidupan urban masa depan — pendekatan visioner di mana inovasi, budaya, dan alam dapat hidup berdampingan secara harmonis.
Client: BEEAH Group
Project Team
Architect: Zaha Hadid Architects (ZHA)
ZHA Principal: Patrik Schumacher
ZHA Project Director: Sara Sheikh Akbari
ZHA Commercial Director: Charles Walker
ZHA Project Associates: Gerry Cruz, Ashwin Shah
ZHA Project Team: Martina Rosati, Maria Vergopoulou-Efstathiou, Wei-Yu Hsiao, Aurora Santana, Cherylene Shangpliang, Guillermo Rage, Haoyue Zhang, Jessica Wang, Evgeniya Yatsyuk
Competition Stage
ZHA Competition Directors: Paulo Flores, Sara Sheikh Akbari
ZHA Competition Associates: Niran Buyukkoz, Gerry Cruz
ZHA Competition Project Team: Billy Webb, Shardul Awasthi, Gizem Dogan, Amin Yassin
Consultants
Engineering: Buro Happold
Sustainability & Environmental Design/Lighting: Atelier Ten
Landscape: Gross Max
Architect of Record/Engineer of Record: Bin Dalmouk
Render: TEGMARK