Dinding Bergelombang Inspirasi Riak Air Laut

Ini adalah proyek renovasi apartemen dengan pemandangan ke arah laut. Dirancang oleh biro arsitek Atelier arQB, dinding bergelombang ini bukan hanya sebagai pembatas tetapi yang lebih penting berperan sebagai pengatur ruang. Selain dinding bergelombang hadir pula perabot strategis dengan cermin melingkar yang memantulkan laut—menghadirkan ketenangan dan koherensi warna ruang. Tantangan utama proyek “Apartemen Gelombang” adalah cara reorganisasi dan hierarki ruang.

Berada di pinggir laut dengan pemandangan fantastis, apartemen ini hadir di lantai delapan yang sebelumnya merupakan bangunan lawas khas tahun 70-an. Namun, rupanya hal ini tidak dimanfaatkan karena adanya kompartementalisasi yang berlebihan sehingga menimbulkan lingkungan kompleks yang sulit untuk ditafsirkan.

Saat pertama merespons proyek ini, tim arsitek mendefinisikan dan membuat hierarki ruang menjadi tiga bagian—area kedatangan, area sosial, dan area intim. Namun, pendekatan ini menimbulkan beberapa kesulitan karena elemen teknis dan struktural penting seperti pilar dan balok, yang mempengaruhi proses tersebut.

Solusinya, tim arsitek memfinal untuk menata ulang apartemen agar ruang menjadi nyaman dan fungsional. Tim menciptakan elemen penataan reorganisasi ruang berupa, dinding “gelombang” organik yang membawa kita dari area sosial ke area intim dengan cara yang cair dan intuitif. Elemen penting lainnya adalah furnitur yang memisahkan area layanan dan area sosial. Ada cermin melingkar besar yang berfungsi bagai jendela perahu pada umumnya. “Jendela” ini memantulkan riak air laut bersama cakrawalanya—membawa jarak pandang eksterior ke interior apartemen, yakni ke ruang makan.

Semua perabot furnitur dirancang menggunakan konsep yang sama, memancarkan koherensi formal dan kromatik, warna biru “laut” yang membawa ketenangan. Mengenai bahan dan mengikuti koherensi tempatnya, tim memilih semen mikro di semua lantai secara terus-menerus, mirip dengan pasir dan pantai di dekatnya.

Di bagian atrium ruangan yang tidak memiliki pencahayaan alami, arsitek memilih untuk sedikit menghilangkan bagian langit-langit dengan membentuk bulatan telur dan menempatkan pencahayaan tidak langsung. Alhasil, ruang berhasil menghadirkan atmosfir menyenangkan dan rona alami—juga berperan menghilangkan kekurangan cahaya alami.

Foto-foto lainnya dapat dilihat di galeri bawah ini

 
 
 
 
 
 
 

Project Name: “Wave Apartment”
Architecture Office: arQB arquitectura
Main Architect: Ricardo Ribeiro, Hugo Andrade

Location: Povoa de Varzim, Portugal
Year of Conclusion: 2023
Total Area: 175m2

Architectural Photographer: Ivo Tavares Studio

READ MORE

id_IDIndonesian